Isi Berita

Jadwal Pendidikan Dasar Bulan Desember 2022

Jadwal Pendidikan Dasar Credit Union Khatulistiwa Bakti Desember 2022 Tempat Pelayanan       : Kantor Pelayanan  Terentang Tanggal Kegiatan         : 5 Desember 2022 Fasilitator                      : Rengki, S.E. Tempat Pelaksanan     : Desa Kalibandung Tempat Pelayanan       : Kantor Pelayanan  Senakin Tanggal Kegiatan         : 9 Desember 2022 Fasilitator                      : Rani Suryadi, S.E. Tempat Pelaksanan     : Kantor Pelayanan Tempat Pelayanan       : Kantor Pelayanan  Terentang Tanggal Kegiatan         : 12 Desember 2022 Fasilitator                      : Roymundus Martin, S.E. Tempat Pelaksanan     : Desa Radak Baru Tempat Pelayanan       : Kantor Pusat Tanggal Kegiatan         : 16 Desember 2022 Fasilitator                      : Supratman S, S.E. Tempat Pelaksanan     : Kantor Pusat Tempat Pelayanan       : Kantor Pelayanan Anjongan Tanggal Kegiatan         : 20 Desember 2022 Fasilitator                      : Markus Sugito, S.E. Tempat Pelaksanan     : Desa Bumbun Tempat Pelayanan       : Kantor Pelayanan Balai Kota Tanggal Kegiatan         : 20 Desember 2022 Fasilitator                      : Bona Ventura, S.P. Tempat Pelaksanan     : Kantor Pelayanan Bagi anggota yang mau mengikuti Pendidikan Dasar silahkan menghubungi kantor pelayanan atau WhatApp(WA) ke 0821-4843-91-43 dengan menyebutkan, Nama, Nomor buku Anggota, Kantor Pelayanan. Bagi Peserta yang mengikuti sampai selesai akan mendapatkan sertifikat . Demikian pengumuman ini di samapaikan atas perhatiaannya kami ucapkan terima kasih.

Tokoh Credit Union Dunia dan Pelopor di Indonesia

Friedrich Wilhelm Raiffeisen Bapak Credit Union Dunia Friedrich Wilhelm Raiffeisen (1818 – 1888), walikota flammersfield (jerman barat), melakukan 2 langkah dalam mengentasi kemiskinan akibat krisis ekonomi yang melanda negaranya pada saat itu: Menghimpun dana dari dermawan kemudian membagikannya untuk Modal Usaha kepada kaum miskin. Namun uang yang dibagikannya itu tidak pernah cukup karena penggunaannya tidak terkontrol. Membeli roti dan mengumpulkan dari pabrik kemudian membagikan kepada kaum miskin. Tetapi usaha ini pun gagal karena hanya menciptakan ketergantungan bagi kaum miskin . Belajar dari kegagalan tersebut ia pun mengambil kesimpulan… “Kesulitan kaum miskin hanya dapat diatasi oleh kaum miskin itu sendiri yaitu dengan jalan MENGUMPULKAN MODAL dan kemudian MEMINJAMKAN modal tersebut kepada SESAMANYA” “Sumbangan tidak menolong diri sendiri, tetapi sebaliknya MERENDAHKAN MARTABAT MANUSIA yang menerima” Pater Karl Albrecth (Karim Arbei) S.J Pelopor Credit Union di Indonesia Asal kata Credit Union diambil dari bahasa Latin yaitu: “Credere“ atau “Credo” yang artinya Percaya. “Union” atau “Unus” yang artinya Kumpulan. Jadi, Credit Union adalah kumpulan orang-orang yang saling percaya. Raiffeisen membangun Credit Union berdasarkan 3 prinsip yang menjadi 3 Pilar Credit Union: Swadaya Simpanan hanya diperoleh dari anggotanya. Solidaritas Pinjaman hanya diberikan kepada para anggota. Pendidikan Membangun WATAK adalah yang utama. Hanya yang ber-WATAK baik yang dapat diberikan pinjaman.

Siaran PERS Forum Credit Union Sekunder (FOCUS) Kalimantan Barat

Akhir-akhir muncul pemberitaan di media massa tentang adanya entitas bisnis yang menggunakan akronim CU di depan merk bisnisnya. Namun disinyalir tidak sejalan dengan prinsip-prinsip penyelenggaraan Credit Union (CU). Berkenaan dengan pemberitaan tersebut, kami forum Credit Union Sekunder (FOCUS) Kalimantan Barat yang terdiri dari beberapa koperasi sekunder yaitu Pusat Koperasi Credit Union Indonesia (PUSKOPCUINA), Pusat Koperasi Simpan Pinjam Bumi Borneo (PUSKOSPIN BUMI BORNEO), Pusat Koperasi Kredit Khatulistiwa (PUSKHAT) dan Pusat Koperasi Kredit Kapuas (PUSKOPDIT KAPUAS) perlu meluruskan pemahaman masyarakat mengenai keberadaan Credit Union (CU) di Indonesia khususnya di Kalimantan Barat. 1. CU di Indonesia diakui sebagai entitas bisnis berbadan hukum Koperasi berdasarkan UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Koperasi. 2. Sebagai entitas bisnis berbadan hukum Koperasi maka pemilik CU harus seluruh anggotanya dan bukan milik orang per orang ataupun milik beberapa orang saja. 3. Credit Union (CU) adalah kumpulan orang yang saling percaya, dalam suatu ikatan pemersatu yang sepakat untuk menabungkan uang mereka sehingga menciptakan modal bersama untuk dipinjamkan kepada sesama mereka dengan tujuan produktif dan kesejahteraan. 4. Kegiatan dan usaha CU dijalankan dengan menerapkan 5 pilar yaitu : Pendidikan, Swadaya, Solidaritas, Inovasi dan Persatuan. 5. Secara kelembagaan, operasional CU sepantasnya dijalankan berjenjang mulai dari Primer, Sekunder, Konfederasi, Regional (Asia, Eropa, Amerika, Australia) dan Internasional. 6. Di Indonesia terdapat dua Konfederasi yaitu Induk Koperasi Kredit (INKOPDIT) yang berkedudukan di Jakarta dan Pusat Koperasi Credit Union Indonesia (PUSKOPCUINA) yang berkedudukan di Pontianak. 7. Di Kalimantan Barat, Koperasi Sekunder yang berjejaring dibawah INKOPDIT yaitu PUSKOSPIN BUMI BORNEO, PUSKHAT dan Puskopdit KAPUAS. 8. CU Primer di Kalimantan Barat yang tergabung dalam PUSKOPCUINA yaitu : CU Bina Kasih, CU Bonaventura , CU Khatulistiwa Bakti, CU Kusapa, CU Muara Pesisir, CU Muara Kasih, CU Pancur Dangeri, CU Sabhang Untung, CU Sari Intugin, CU Stella Maris, CU Tilung Jaya, CU Usaha Kita. 9. CU Primer yang tergabung dalam PUSKOSPIN Bumi Borneo yaitu : KSP CU Lantang Tipo, KSP CU Pancur Kasih, KSP CU Keluarga Kudus, KSP CU Bahtera, dan KSP CU Semarong. 10. CU Primer yang tergabung dalam Puskopdit Khatulistiwa (PUSKHAT) yaitu : CU Keling Kumang, CU Banuri Harapan Kita, CU Mura Kopa, CU Nyai Anta, CU Pancur Solidaritas, CU Semendang Jaya, CU Tri Tapang Kasih. 11. CU Primer yang tergabung dalam Puskopdit Kapuas yaitu : CU Bima, CU Sumber Berkat, CU Kesejahteraan Sosial, CU Genta Buana Mandiri, CU Mitra Ruai Mana, CU Sagu Entibab, CU Mandawai, CU Berkat Usaha, CU Harapan Kita. 12. Kesimpulan : jika ada entitas koperasi yang mengatasnamakan atau berlabel CU (Credit Union) namun tidak memenuhi kriteria-kriteria di atas dan tidak tergabung dalam salah satu jejaring CU Sekunder, maka patut dipertanyakan keberadaannya. Demikian Siaran Pers ini disampaikan, semoga bisa mencerdaskan seluruh masyarakat mengenai Credit Union (CU) di Indonesia khususnya Kalimantan Barat.