Kantor Pusat CUKB, 19-21 Maret 2025 Mentari pagi menyinari Kota Pontianak, membawa semangat baru bagi puluhan peserta Pelatihan Pemberdayaan Metode ABCD yang berkumpul di aula Kantor Pusat CUKB. Mereka memulai perjalanan transformatif melalui pelatihan pemberdayaan berbasis aset, atau yang lebih dikenal dengan metode ABCD (Asset-Based Community Development). Kegiatan ini di ikuti oleh Penasihat, Pengurus, Pengawas, Komite, dan Manager KSP Credit Union Khatulistiwa Bakti. Fasilitator kegiatan, V. Budi Astuti, S.H. KSP CU Khatulistiwa Bakti, sebagai lembaga keuangan yang berakar kuat di tengah masyarakat Kalimantan Barat, menyadari pentingnya memberdayakan anggotanya secara holistik. Lebih dari sekadar memberikan akses permodalan, CU ini ingin menumbuhkan kemandirian dan potensi yang sudah ada di dalam komunitas. Pelatihan ini dibuka dengan sambutan hangat dari Ketua Pengurus KSP CU Khatulistiwa Bakti, Drs. Nicolaus Apin. Menekankan filosofi ABCD yang berfokus pada kekuatan dan aset yang dimiliki masyarakat, bukan pada kekurangan. “Kita seringkali terpaku pada masalah dan bantuan dari luar. Padahal, di sekitar kita, di dalam diri kita, tersembunyi potensi luar biasa yang bisa kita kembangkan bersama,” ujar Bapak Apin, disambut anggukan antusias dari para peserta. Selama 3 hari peserta diajak untuk mengidentifikasi aset-aset yang ada di komunitas mereka: keahlian individu, sumber daya alam, jaringan sosial, tradisi budaya yang kaya, dan bahkan semangat gotong royong yang menjadi ciri khas masyarakat Kalimantan. Salah satu sesi yang menarik adalah pemetaan aset komunitas. Peserta dibagi menjadi kelompok dan diajak untuk melihat hasil usaha pemberdayaan anggota dari KSP CU Khatulistiwa Bakti. Pelatihan ini tidak hanya berhenti pada identifikasi aset. Peserta juga dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan untuk memanfaatkan aset tersebut secara efektif. Mereka belajar tentang perencanaan usaha, manajemen keuangan sederhana, strategi pemasaran, dan pentingnya membangun jaringan yang kuat. Semangat kebersamaan dan gotong royong, yang merupakan nilai luhur masyarakat Kalimantan, menjadi salah satu aset utama yang ditekankan dalam pelatihan ini. KSP CU Khatulistiwa Bakti berperan sebagai fasilitator dan penghubung, memfasilitasi pertemuan antar anggota, dan mendukung terbentuknya kelompok-kelompok usaha bersama. Di akhir pelatihan, wajah para peserta tampak bersemangat dan penuh harapan. Mereka tidak lagi melihat diri mereka sebagai individu yang lemah dan bergantung, tetapi sebagai bagian dari komunitas yang memiliki potensi besar untuk berkembang. Mereka membawa pulang bukan hanya sertifikat pelatihan, tetapi juga semangat baru untuk membangun masa depan yang lebih baik, dengan memanfaatkan aset yang ada di sekitar mereka. KSP CU Khatulistiwa Bakti membuktikan bahwa pemberdayaan masyarakat tidak harus selalu dimulai dari kekurangan. Dengan metode ABCD, mereka berhasil membangkitkan potensi yang terpendam, menguatkan solidaritas, dan mendorong kemandirian ekonomi anggota. Pelatihan ini menjadi langkah awal yang penting dalam perjalanan panjang KSP CU Khatulistiwa Bakti untuk terus berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat Kalimantan Barat, berlandaskan pada kekuatan dan aset yang dimiliki oleh komunitas itu sendiri.